Home » , » Renungan akan Bertambahnya Usia

Renungan akan Bertambahnya Usia

Written By Unknown on Jumat, 21 Juni 2013 | 07.28.00

  Saudara,,,
Cobalah kita merenungkan Syair di bawah ini,,,
Eling-eling siro manungso (Ingatlah wahai manusia)
Elingono anggon mu sholat ngaji (ingatlah tempatmu sholat dan ngaji)
Mumpung durung katekanan (Selagi belum kedatangan)
Malaikat juru pati (Malaikat Pencabut Nyawa)

Panggilane Kang Moho Kuoso (Panggilan Tuhan Yang Maha Esa)
Gelem ora bakal di gowo (Mau ttidak mau pasti dibawa)
Disalini sandangan putih (Di beri pakaian putih)
Yen wes budal ra biso muleh (Kalau sudah berangkat tidak bisa pulang)

Tumpakane kereto jowo (Dinaikkan kereta jenazah)
Roda papat rupo manungso (Roda empat berwajah manusia)
Jujugane omah guwo ( Menuju rumah berbentuk gua)
Tanpo bantal tanpo kloso (Tanpa bantal, tanpa alas)

Omahe ra ono lawange (Rumahnya tidak berpintu)
turu ijen ra ono kancane (Tidur sendiri tidak ada temannya)
Di tutupi anjang- anjang (Ditutup dengan papan - papan)

 Saudara,,,
 Kalau anda di beri pertanyaan, apa yang akan anda lakukan apabila jatah umur anda tersisa 1 tahun lagi,,,

- Sebagian orang mungkin akan menjawab
Saya akan pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi,
Saya akan bersenang-senang,
Saya akan menghabiskan semua harta yang telah saya dapatkan,
dll.
- Beda halnya dengan sebagian orang yang mungkin akan menjawab 
Saya akan memperbanyak beribadah,
Saya akan memperbanyak berdzikir,
Saya akan  memperbanyak shodaqoh,
dll.
Hal ini tentunya merupakan sesuatu yang menjadi pilihan. Seseorang di dunia ini tentu diberi kebebasan dalam memilih, akan tetapi kita tidak diberi hak sedikitpun untuk memilih konsekuensi atau dampak dari apa yang kita pilih. Sehingga merupakan suatu keharusan bagi kita untuk mempertimbangkan dan berhati-hati dalam memilih apa yang akan kita ucapkan dan apa yang akan kita lakukan.

Tidak ada seorangpun yang diberi tahu akan datangnya ajal kecuali para nabi. Para nabi diberi pilihan apakah ingin masih hidup di dunia atau memilih mati (kehidupan akhirat). Kalaulah anda diberi pilihan seperti itu, apakah anda akan memilih kehidupan dunia ataukah anda akan memilih kehidupan akhirat?. Tapi, saya rasa mungkin sebagian orang akan lebih memilih kehidupan dunia. Karena tidak jarang orang yang betah hidup di dunia ini sekalipun susah. Benar atau tidak? memang seperti itulah kenyataannya.

Dulu Nabi Muhammad SAW. pernah berkhutbah, yang mana beliau berkhutbah sangat singkat, yaitu: "Innama Khayyaro 'abdan bainaddunya wal aakhiroh, fakhtaroma 'indallah", (Sesungguhnya seorang hamba diberi pilihan antara memilih kehidupan dunia atau memilih kehidupan akhirat, maka ia memilih kehidupan akhirat). Semua sahabat yang mendengarpun hanya diam dan bingung. Kecuali Abu Bakar yang mana beliau menangis, kemudian ada di antara seorang sahabat yang bertanya kepada Abu Bakar (maa yubqi bi hadza syai') "apa yang membuat Abu Bakar menangis, kalau bahasa kita apa yang membuat Abu Bakar menangis padahal khutbah dari Rasulullah saya rasa hanya biasa saja. Abu Bakarpun menjawab bahwa yang dimaksud hamba di sana adalah Rasulullah sendiri. Rasulullah diberi pilihan antara memilih kehidupan dunia yang berarti hidup atau memilih kehidupan akhirat yang berarti mati. Rasulullahpun memilih kehidupan akhirat yang berarti Rasulullah memilih mati, nah saya sedih kalau ditinggal Rasulullah dan berarti terputusnya wahyu. Sahabat itupun malah berbalik menangis melebihi tangisan Abu Bakar.

0 komentar:

Posting Komentar

Kritik dan saran anda sangat kami harapkan untuk perubahan ke arah yang lebih baik dan memperbaiki kesalahan maupun kekurangan kami